Tuesday, 22 August 2017

SUMBANGAN UNTUK TELAGA BORING DIPERLUKAN

Assalamualaikum Sahabat !

Akademi Al Quran dan Dakwah Ummah (AQDU) MEMERLUKAN PENYERTAAN SEMUA UNTUK MENAJA TELAGA BORING bagi kegunaan para pelajar sesi 2018.

Mohon sahabat-sahabat yang bersimpati dan berhajat kepada pahala berterusan selagi mana telaga ini digunakan agar bersama-sama menaja telaga ini.

Kos keseluruhan dalam RM 5000 sahaja.

Ya Allah lapangkan rezeki sahabat-sahabat kami.

>>Tuan-tuan boleh salurkan sumbangan kepada :

Maybank: 552095223563
Yayasan Syaidina Abu Bakar Kedah

Bank Rakyat : 111261000728
Yayasan Syaidina Abu Bakar Kedah

Bank Islam : 02075010048438
Yayasan Syaidina Abu Bakar Kedah


>>> Untuk maklumat lanjut sila hubungi <<<

Ustaz Haji Mohd Nasir Zakaria
Pengerusi Yayasan Syaidina Abu Bakar Kedah
Mudir Maahad
019-211 0389

Ustaz Zulkifli Yaakob
Setiausaha Yayasan Syaidina Abu Bakar Kedah
Bendahari Maahad
013-296 6078







Thursday, 17 August 2017

1 AYAM UNTUK 1 KELUARGA

Sempena kedatangan Idul Adha, Ummah Care Malaysia melancarkan satu program KASIH UMMAH. 

Program ini mensasarkan rakyat termiskin Padang Terap.

Kami akan mengedarkan seekor ayam untuk sebuah keluarga sehari sebelum hari raya Idul Adha.

Dengan harga getah rm2.20 sekilo tuan-tuan sangat memeritkan, jadi marilah bersama-sama Ummah Care Malaysia, kita menceriakan kedatangan hari raya buat saudara-saudara kita

Kami bersama anda semua bersama umat.

HUBUNGI KAMI SEGERA !!


Monday, 14 August 2017

Projek Wakaf Buku Bahasa Arab.

Projek Wakaf Buku Bahasa Arab.

Kerjasama Yayasan Syaidina Abu Bakar Kedah dan Kolej Islam Darul Ulum (KIDU) yang bertujuan untuk meningkatkan penguasaan pemahaman al-Quran. 

Bersama Al Fadhil Prof Madya (B) Ustaz Zawawi Hj Ahmad, Ketua Pegawai Eksekutif KIDU.

Doakan program ini berjaya.
Usaha sedang dirintis dan perkembangannya sangat baik.


Sunday, 6 August 2017

MENGHARGAI ORANG LAIN





Suatu pagi, tampak seorang wanita anggun berusia 40-an membawa anaknya memasuki taman di sebuah gedung kantor pusat perusahaan terkenal. Kemudian, mereka pun duduk di sebuah bangku panjang untuk makan.

Tidak lama kemudian, wanita tersebut melemparkan tisu bekas ke tanah. Tidak jauh dari sana, ada seorang kakek tua sedang memangkas bunga. Kakek itu diam tanpa kata, dan memungut sampah tersebut kemudian dibuangnya ke dalam tempat sampah.

Beberapa waktu kemudian, wanita tersebut kembali membuang tisu bekas ke tanah. Kakek itu pun kembali memungutnya dan membuangnya ke dalam tempat sampah. Hal itu terus berlanjut hingga sang kakek memungut sampah ketiga.

Lantas, wanita itu berkata kepada anaknya sambil menunjuk sang kakek, “Kamu lihat, kan? Jika tidak sekolah dengan benar dari sekarang, nanti masa depan kamu tidak akan menjanjikan. Cuma bisa melakukan pekerjaan kasar dan rendah seperti dia!”

Kakek tua itu mendengar perkataan tersebut. Kemudian ia meletakkan guntingnya dan berkata, “Permisi, ini adalah taman pribadi. Bagaimana Anda bisa masuk ke sini?” Wanita paruh baya itu menjawab dengan sombong, “Aku adalah calon manager yang dipanggil perusahaan ini.”

Namun pada waktu yang bersamaan, seorang pria datang dengan terburu-buru dan berdiri dengan hormat di depan sang kakek. Pria itu berkata kepada si kakek, “Pak Presdir, sebentar lagi rapat akan segera dimulai.”

Kakek tersebut berkata, “Sekarang juga, aku mengusulkan untuk mengganti posisi wanita ini!”

Pria itu pun menjawab dengan cepat, “Baik. Saya akan segera mengaturnya sesuai dengan perintah Anda.”

Setelah memberikan perintah, kakek itu kemudian menghampiri si anak, mengulurkan tangannya dan membelai kepala anak tersebut. Katanya dengan nada tegas, “Aku harap kamu mengerti, Nak. Di dunia ini, yang terpenting adalah belajar untuk menghormati setiap orang, dan menghargai hasil kerja setiap orang.”

Si wanita paruh baya itu pun terkejut dengan apa yang tiba-tiba terjadi di depan matanya. Ia pun duduk dengan lesu. Kalau saja ia tahu bahwa orang itu adalah Presdir, maka ia tidak akan pernah melakukan hal yang tidak sopan seperti itu.

Netter yang Bijaksana,

Menghargai setiap orang, bukanlah dilihat menurut tinggi rendahnya jati diri seseorang. Melainkan dilihat dari sikap Anda, sikap tidak bisa dibuat-buat.

Ingat, harta dan kekayaan bukanlah teman seumur hidup. Belajar menghargai, barulah kekayaan seumur hidup. Hanya dengan cara ini, barulah terwujud tingkat kehidupan manusia yang tertinggi.

Dengan menghargai/menghormati orang lain, kita juga akan memperoleh banyak teman, serta menerima cinta, kasih, dan bahagia yang berlimpah.

Salam sukses luar biasa!

Wednesday, 2 August 2017